- • Mineral felsik, yaitu mineral yang berwarna terang, terutama terdiri dari mineral kwarsa, feldspar, feldspatoid dan muskovit.
- • Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarna gelap, terutama biotit, piroksen, amphibol dan olivin.
Klasifikasi berdasarkan cara terjadinya, menurut Rosenbusch (1877-1976) batuan beku dibagi menjadi:
- • Effusive rock, untuk batuan beku yang terbentuk di permukaan.
- • Dike rock, untuk batuan beku yang terbentuk dekat permukaan.
- • Deep seated rock, untuk batuan beku yang jauh di dalam bumi. Oleh W.T. Huang (1962), jenis batuan ini disebut plutonik, sedang batuan effusive disebut batuan vulkanik.
- • Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 lebih dari 66%. Contohnya adalah riolit.
- • Batuan beku intermediate, apabila kandungan SiO2 antara 52% - 66%. Contohnya adalah dasit.
- • Batuan beku basa, apabila kandungan SiO2 antara 45% - 52%. Contohnya adalah andesit.
- • Batuan beku ultra basa, apabila kandungan SiO2 kurang dari 45%. Contohnya adalah basalt.
- • Leucoctaris rock, apabila mengandung kurang dari 30% mineral mafik.
- • Mesococtik rock, apabila mengandung 30% - 60% mineral mafik.
- • Melanocractik rock, apabila mengandung lebih dari 60% mineral mafik.
- • Holofelsic, untuk batuan beku dengan indeks warna kurang dari 10%.
- • Felsic, untuk batuan beku dengan indeks warna 10% sampai 40%.
- • Mafelsic, untuk batuan beku dengan indeks warna 40% sampai 70%.
- • Mafik, untuk batuan beku dengan indeks warna lebih dari 70%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar